SEAToday.com, Jakarta - Sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk beragama muslim, melakukan kebiasaan khusus di bulan Ramadan menjadi salah satu kegiatan yang dinantikan. Sama seperti di Indonesia yang mayoritas umat muslim, Sudan juga memiliki tradisinya sendiri di bulan Ramadan yang disebut “Begal Ramadan”.

Kalau didengar sekilas, tradisi ini terdengar mengerikan. Namun siapa sangka, tradisi ini jadi salah satu kegiatan positif di bulan Ramadan, lho. Tradisi ini dilakukan dengan memberhentikan setiap orang  di jalan raya. Bukan untuk membegal barang atau uang, namun untuk mengajak buka bersama di atas tikar yang telah disediakan di pinggiran jalan. 

“Begal Ramadan” tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Sudan saja, melainkan WNI di Sudan turut melakukannya. Ada beberapa makanan khas Sudan yang disajikan, diantaranya Asida, yaitu makanan yang terbuat dari tepung jagung, daging kering, dan yogurt. Selain rasanya yang nikmat, Asida juga bergizi karena kaya akan  vitamin, protein, dan kalsium. Selain itu, ada juga makanan khas Indonesia yang disajikan dalam menu berbuka puasa tersebut, salah satunya ayam geprek.

Selain “Begal Ramadan”, tradisi lain yang dilakukan disana yaitu membaca Al Quran satu juz per hari. Biasanya masyarakat muslim Sudan melakukannya setelah salat Tarawih. Ada juga kajian keagamaan yang biasanya dilakukan dalam rentang waktu antara Maghrib hingga Isya.