• Jumat, 20 September 2024

Ketua PBNU Tanggapi Salat Tarawih 23 Rakaat Hanya 7 Menit Terlalu Cepat

Ketua PBNU Tanggapi Salat Tarawih 23 Rakaat Hanya 7 Menit Terlalu Cepat
Umat Islam melaksanakan salat Tarawih di Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: ANTARA

SEAToday.com, Jakarta-Belakangan ini viral tentang salat tarawih yang dilakukan hanya dalam waktu tujuh menit dengan jumlah total 23 rakaat. Salat tarawih tersebut dikabarkan dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Quraniyah di Indramayu, Jawa Barat.

Dilansir dari ANTARA, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, K.H. Ahmad Fahrur Rozi menganggap salat tarawih tersebut terlalu cepat.

“Kalau tujuh menit itu saya kira terlalu cepat, karena mungkin ada kekurangan dari segi tuma'ninah, ketenangan, maupun kekhusyukan. Saya kira standar di kampung kurang lebih 30 menit, agar bacaannya bisa fasih, tenang, dan khusyuk,” katanya.

Menurutnya, bagi masyarakat umum salat tarawih cukup yang sedang-sedang saja dan sekiranya lebih kurang 30 menit adalah waktu ideal. Hal itu penting agar tidak membosankan sebab ibadah harus memberi rasa nyaman dan senang.

Ia juga menjelaskan bahwa salat tarawih dengan waktu terlalu lama juga tidak disarankan. Dan untuk jumlah rakaat ia berkata boleh 20 rakaat atau delapan rakaat, kembali ke individu yang menjalankan karena semua ada pahalanya tersendiri. (ANNISA/DKD)

 

Share
Editor Choice
Ancol Gratiskan Tiket Masuk Untuk Ngabuburit selama Ramadan

Ancol Gratiskan Tiket Masuk Untuk Ngabuburit selama Ramadan

Mengenal Askida Ekmek, Tradisi Berbagi dalam Diam di Turki

Ada banyak cara bersedekah, namun salah satu yang unik ada di Turki, negeri yang mewarisi tradisi Kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman. Namanya Askida Ekmek.

Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi dari berbagai daerah dan provinsinya. Dari tiap-tiap daerah ini banyak pula kuliner khas masyarakatnya.