SEAToday.com, Jakarta - Menjelang lebaran Idul Fitri banyak masyarakat melakukan perjalanan jauh dari satu daerah ke daerah lainnya atau dikenal dengan mudik. Dalam perjalanan mudik yang panjang dan menempuh waktu lama itu bagaimana hukumnya bagi umat muslim yang berpuasa?
Dilansir dari NU Online, seorang muslim yang sedang berpuasa dan melakukan perjalanan jauh diperbolehkan memilih untuk tetap berpuasa atau membatalkannya. Hal tersebut didasarkan pada H.R. Muslim tentang puasa saat dalam perjalanan.
Tetapi, ada suatu pendapat yang mengatakan bahwa saat bepergian jauh maka yang utama tetap berpuasa menurut imam Abu Hanifah, imam Malik dan imam Syafi'i. Dan pendapat lainnya mengatakan tidak wajib melakukan puasa menurut imam Al-Auza'i, imam Ahmad dan imam Ishaq.
Jadi, bagi pemudik yang akan melakukan perjalanan jauh dapat memilih untuk tetap berpuasa selama tidak ada hal yang sekiranya dapat membahayakan diri. Dan bagi yang memilih membatalkan puasa saat perjalanan maka harus tetap menggantikan puasa tersebut setelah Ramadan selesai.
Penulis: Annisa Salsabilla
Artikel Rekomendasi
Editor Choice
Mengenal Askida Ekmek, Tradisi Berbagi dalam Diam di Turki
Ada banyak cara bersedekah, namun salah satu yang unik ada di Turki, negeri yang mewarisi tradisi Kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman. Namanya Askida Ekmek.
Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia
Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi dari berbagai daerah dan provinsinya. Dari tiap-tiap daerah ini banyak pula kuliner khas masyarakatnya.
Popular Post
Sejarah Awal Mula Salat Idul Fitri di Lapangan Terbuka, Siapa Per...
Muhammadiyah jadi yang pertama kali melakukan salat Idulfitri di lapangan terbuka sepanjang sejarah Nusantara.
Mengenal Askida Ekmek, Tradisi Berbagi dalam Diam di Turki
Ada banyak cara bersedekah, namun salah satu yang unik ada di Turki, negeri yang mewarisi tradisi Kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman. Namanya Askida Ekmek.