SEAToday.com, Jakarta - Tradisi makan ketupat identik dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia. Makanan ini berbahan utama beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa berbentuk kantong segi empat. 

Lalu, mengapa ketupat menjadi seperti hidangan wajib yang banyak disajikan saat Lebaran dan bagaimana asal-usulnya?’

Kata Ketupat sendiri menurut KBBI adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi.

Sementara itu dilansir dari berbagai sumber, kata “ketupat” atau “tupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Pada masyarakat Jawa, tradisi lebaran ketupat ini dilambangkan sebagai simbol kebersamaan. 

Makna filosofis lainnya yang terkandung dalam ketupat berupa bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak sial bagi masyarakat Jawa. Bentuknya yang segi empat berarti “kiblat papat lima pancer”, itu bermakna bahwa kemanapun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Adapun, tradisi kupatan dimulai pada era Wali Songo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Nusantara.

Dengan ketupat, sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.

Penulis: Annisa Salsabilla