• Senin, 20 Mei 2024

Faktor Penentu Kelancaran Mudik Lebaran 2024 di Jalur Pantura Cirebon-Semarang

Faktor Penentu Kelancaran Mudik Lebaran 2024 di Jalur Pantura Cirebon-Semarang
Ilustrasi mengemudi. (Photo by Darwin Vegher on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta-Jalur Pantura Cirebon, Jawa Barat - Semarang, Jawa Tengah diprediksi mengalami puncak kedatangan pemudik hingga H-2 Lebaran 2024. Salah satu faktor penentu kelancaran arus mudik di kawasan ini adalah kondisi cuaca.

Kepala Posko Pengamanan Karanggraksan Polres Cirebon Kota, AKP Joni Rahmat di Cirebon, Minggu, 7 April 2024 menyebut kondisi arus lalu lintas ramai lancar meskipun jumlah kendaraan mudik yang melintas ke kota ini terus meningkat. Data laporan Posko Pengamanan Lebaran Pemerintah Kota Cirebon mencatat setidaknya hingga Sabtu, 6 April malam atau H-4 Lebaran jumlah kendaraan pemudik yang melintas sebanyak 89.895 unit.

Dari jumlah kendaraan tersebut, masing-masing terdiri atas 83.009 unit kendaraan roda dua dan 6.886 unit mobil minibus yang datang dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah (Semarang, Pemalang dan sebagainya).

Data Posko Pengamanan mencatat jumlah kendaraan tersebut meningkat lebih dari 80 persen jika dibandingkan dua hari sebelumnya, yakni sebanyak 24.376 unit kendaraan bermotor dan 4.641 unit kendaraan minibus.

"Cuaca yang cerah sepanjang hari menjadi salah satu indikator yang menyebabkan arus lalu lintas jalur Pantura Cirebon - Semarang berlangsung ramai lancar sampai saat ini," kata Joni, dilansir Antara.

Kepala Kepolisian Sektor Kanggraksan ini menilai kondisi akan berbeda, bila hujan turun tepat saat volume kendaraan meningkat, kepadatan yang panjang sangat mungkin terjadi di jalur pantura ini.

Jalur Pantura Cirebon-Semarang diperkirakan mengalami puncak kedatangan pemudik hingga Senin, 8 April 2024 atau H-2 Lebaran 2024, karena masih ada sejumlah pemudik yang dilaporkan sedang dalam perjalanan.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan intensitas ringan - sedang akan mengguyur Kota Cirebon dan sekitarnya mulai Minggu (7/4) siang hingga Selasa (9/4) sore dan malam.

"Jam-jam tersebut adalah waktu yang kritis, makanya kondisi cuaca jadi penentu. Apalagi ruas jalan di sini cenderung menyempit, sehingga kepadatan bisa dapat terjadi," ujarnya.

Untuk itu, ia menyarankan pemudik untuk menyesuaikan waktu perjalanan dengan analisa cuaca dari BMKG. Hal ini dilakukan supaya pemudik terhindar dari guyuran hujan yang juga berpotensi menimbulkan kepadatan panjang di jalur Pantura.

"Petugas gabungan akan selalu bersiaga 24 jam sampai H+7 Lebaran, tapi perhatian pemudik atas kondisi cuaca ini juga penting demi meminimalisasi risiko selama perjalanan, utamanya bagi pengendara motor," katanya.

Share
Editor Choice
Ancol Gratiskan Tiket Masuk Untuk Ngabuburit selama Ramadan

Ancol Gratiskan Tiket Masuk Untuk Ngabuburit selama Ramadan

Mengenal Askida Ekmek, Tradisi Berbagi dalam Diam di Turki

Ada banyak cara bersedekah, namun salah satu yang unik ada di Turki, negeri yang mewarisi tradisi Kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman. Namanya Askida Ekmek.

Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi dari berbagai daerah dan provinsinya. Dari tiap-tiap daerah ini banyak pula kuliner khas masyarakatnya.

Popular Post

Sejarah Awal Mula Salat Idul Fitri di Lapangan Terbuka, Siapa Per...

Muhammadiyah jadi yang pertama kali melakukan salat Idulfitri di lapangan terbuka sepanjang sejarah Nusantara.

Mengenal Askida Ekmek, Tradisi Berbagi dalam Diam di Turki

Ada banyak cara bersedekah, namun salah satu yang unik ada di Turki, negeri yang mewarisi tradisi Kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman. Namanya Askida Ekmek.

Kisah Masjid Agung Djenné , Masjid yang “Dibangun” Tiap Tahun

Di tengah Kota Kuno di Mali, berdiri struktur dari lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenné, sebagai bukti sejarah perkembangan Islam di Afrika.